cover
Contact Name
oktarina
Contact Email
oktarina@unmuhjember.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)
ISSN : 16932897     EISSN : 25020455     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL AGRITROP adalah publikasi ilmiah hasil penelitian ilmu-ilmu pertanian yang diterbitkan atau dikelola oleh dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Jurnal agritrop ini diterbitkan secara berkala tiap semester atau satu tahun dua kali terbit, yaitu pada Bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian" : 11 Documents clear
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Panjang Varietas Dewi dengan Aplikasi Jumlah Benih Dan Jarak Tanam nunuk helilusiatiningsih; Rofikatussholikhah Rofikatussholikhah; Nur Fitriyah
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7237

Abstract

Tanaman kacang panjang memilik senyawa kadar gizi dan serat yang baik.  Permasalahannya produktivitas menurun  sejak tahun 2019. Percobaan bertujuan  menganalisis terjadinya  interaksi yang ada  antara jarak tanam dan pemberian jumlah benih per lubang tanamannya  terhadap produksi  kacang panjang varietas Dewi. Metode penelitian secara  faktorial (RAK)  dari dua faktor : Faktor I  jarak tanam (J) yang terdiri dari 3 taraf : J1 = 50 cm x 30 cm, J2 = 50 cm x 40 cm, J3 = 50 cm x 50cm. Faktor II  jumlah benih (B) 3 taraf : B1 = 1 benih, B2 = 2 benih, B3 = 3 benih. diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan   bahwa kombinasi perlakuan terdapat adanya  interaksi secara nyata di antara jarak tanamnya  dan jumlah biji per lubangnya  pada  pengamatan jumlah buah per tanaman  umur 45,48,51,54 dan 57 hari setelah tanan adapun diperoleh  hasil yang terbaik yakni J1B1 (jarak 50 cm x 30 cm dan jumlah biji per lubang satu biji).
Keanekaragaman Makrofauna Tanah pada Beberapa Variasi Vegetasi di Lahan Penelitian Agroekoteknologi Universitas Lambung Mangkurat Rilla Rahma Apriani; Untung Santoso; Ronny Mulyawan; Hikma Ellya
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7306

Abstract

Makrofauna tanah merupakan salah satu bioindikator kesuburan tanah. Keberadaan makrofauna tanah sangat penting pada suatu ekosistem, terutama ekosistem pertanian karena berkaitan erat dengan dekomposisi bahan organik. Penelitian ini bertujuan memperoleh data awal tentang keanekaragaman makrofauna tanah pada vegetasi kebun, pertanian, dan rumput di lahan penelitian Agroekoteknologi ULM. Pengambilan sampel menggunakan pitfall trap pada tiga titik di masing-masing jenis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman makrofauna tertinggi ditemukan di vegetasi kebun dengan nilai indeks sebesar 1,9. Vegetasi pertanian kacang tanah memiliki indeks keanekaragaman sebesar 0,6 dan vegetasi rumput sebesar 0,3. Makrofauna tanah sensitif pada sinar matahari langsung, vegetasi kebun menyediakan banyak serasah dan naungan sehingga lebih optimal untuk kehidupan makrofauna tanah. pH tanah pada vegetasi rumput ditemukan paling rendah yaitu 5,5, sesuai dengan tingkat keanekaragaman makrofauna yang rendah. Kandungan N-total tanah memiliki tren positif dengan keanekaragaman makrofauna, yaitu 0,26 pada vegetasi kebun, vegetasi kacang tanah 0,21, dan vegetasi rumput 0,20. Kandungan C-organik tertinggi pada vegetasi kacang tanah yaitu 1,64. Data ini dapat menjadi acuan penggunaan lahan penelitian terutama memperbaiki fungsi tanah dengan prinsip ekologi sehingga keberlanjutan ekosistem terjaga.
Pengaruh Vermikompos Hasil Pemeliharaan Cacing Tanah Pada Berbagai Bahan Media Dan Pakan Terhadap Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Hayu Hardiyan Lumintang Sari; Setiyono Setiyono; Ayu Puspita Arum
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7095

Abstract

Produktivitas tanaman sawi rendah dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan. Permasalahan penurunan kualitas tanah dapat diperbaiki dengan pemberian pupuk dari bahan organik menggunakan cara vermikompos. Keberhasilan vermikompos dipengaruhi media hidup cacing dan penambahan  pakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian vermikompos hasil pemeliharaan cacing tanah pada berbagai bahan media dan pakan terhadap hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.). Penelitian dilaksanakan secara faktorial dengan pola dasar RAL yang terdiri atas 2 faktor dengan 4 ulangan. Faktor berbagai bahan media yaitu Serbuk sabut kelapa, Jerami padi, dan Serbuk gergaji sengon. Faktor berbagai pakan yaitu limbah sayuran dan kotoran sapi. Hasil Penelitian menunjukan Interaksi berbagai bahan media dan pakan memberikan pengaruh berbeda nyata pada tinggi tanaman (cm) dan berbeda sangat nyata pada volume akar (ml). Bebagai bahan media memberikan pengaruh berbeda nyata pada jumlah daun (helai). Berbagai bahan pakan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada jumlah daun (helai) dan berbeda nyata pada bobot segar tanaman (gr).
Deteksi Cendawan Terbawa Benih Gandum asal Australia Menggunakan Metode Blotter Test Indah Pemuda; Arika Purnawati; Tri Mujoko
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.6975

Abstract

Gandum merupakan salah satu komoditas yang diimpor Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional.  Indonesia mengimpor gandum pada 2019 sebanyak 10,629 juta ton dan pada 2020 sebanyak  10,229 juta ton. Benih gandum yang diimpor berpotensi sebagai pembawa patogen terutama cendawan yang bersifat OPTK golongan A1 sehingga penting untuk dilakukan deteksi awal patogen untuk mencegah penyebarannya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi cendawan terbawa benih gandum asal Australia (Australia I dan Australia II) menggunakan metode blotter test. Tahapan metode ini sebagai berikut  penyiapan sampel benih gandum asal Australia I dan Australia II, deteksi cendawan benih menggunakan metode blotter test, dan identifikasi cendawan secara makroskopis dan mikroskopis.  Keanekaragaman cendawan terbawa benih gandum dianalisis secara deskriptif berdasarkan karakter makroskopis maupun mikroskopis. Hasil pengamatan ditemukan 8 spesies cendawan terbawa benih gandum asal Australia (Australia I dan Australia II), yaitu Alternaria alternata, Alternaria brassicicola, Alternaria japonica yoshi, Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Bipolaris cyonodontis, Penicillium sp., dan  Rhizopus stolonifer. Keanekaragaman cendawan yang ditemukan pada sampel Australia I lebih beragam dibandingkan Australia II.
Pengaruh Penyisipan Berbagai Varietas Kedelai Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Srikandi Kuning di Pringgabaya Lombok Timur Ita Nirmala; Wayan Wangiyana; Nihla Farida
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7070

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyisipan berbagai varietas tanaman kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung serta mengetahui LER (Land Equivalent Ratio) dari tumpangsari dan LER Parsial tanaman kedelai untuk mencari varietas kedelai yang paling toleran disisipkan di antara barisan tanaman jagung varietas Srikandi Kuning yang ditanam dengan jarak tanam normal 75 x 20 cm. Percobaan dilaksanakan di lahan tadah hujan desa Pringgabaya, Lombok Timur, dari bulan Februari sampai Juni 2020, yang dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri atas 9 aras perlakuan penyisipan yaitu P0= jagung monokrop (jagung tanpa disisipi kedelai), P1= jagung disisipi kedelai varietas Anjasmoro, P2= varietas Dena-2, P3= varietas Argomulyo, P4= varietas Dering-1, P5= varietas Grobongan, P6= varietas Dena-1, P7= varietas Dega-1, P8= varietas Deja-1. Setiap perlakuan dibuat dalam tiga blok (ulangan). Data dianalisis dengan ANOVA dan uji Beda Nyata Jujur (Tukey’s HSD) pada taraf nyata 5% menggunakan program CoStat for Windows ver. 6.303. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyisipan berbagai varietas tanaman kedelai tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan dan hasil tanaman jagung varietas Srikandi Kuning, tetapi mampu meningkatkan hasil biji jagung 27,7% dan nisbah kesetaraan lahan (LER) 72,7% dengan tumpangsari jagung dan kedelai varietas Anjasmoro, jika dibandingkan dengan penanaman jagung secara monokrop. Sebaliknya, penyisipan tanaman kedelai di antara tanaman jagung signifikan menurunkan hasil biji kedelai, dengan LER parsial 0,17 – 0,53 atau 17 – 53%, dan berdasarkan LER parsial ini, maka kedelai varietas Dega-1 merupakan varietas yang paling toleran ditanam-sisip di antara tanaman jagung varietas Srikandi Kuning yang ditanam pada jarak tanam normal.
Aplikasi Pupuk Hayati (Biofertilizer) Dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Setiyono Setiyono; Randi Wijaya Pangestu; Dwi Erwin Kusbianto
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7124

Abstract

Buncis menjadi salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Umumnya buncis dikonsumsi dalam bentuk polong segar, biji kering, kecambah, maupun daun mudanya. Tahun 2016 terjadi penurunan dari 26.076 ton menjadi 25.084 ton dan pada tahun 2018 naik menjadi 25.965 ton. Penurunan produksi buncis disebabkan oleh buruknya kondisi lahan akibat penggunaan pupuk anorganik secara massif. Kombinasi pemberian pupuk anorganik dan pupuk hayati dinilai mampu mendukung tingkat produktivitas tanaman Buncis. Penelitian ini dilakukan secara faktorial dengan pola dasar RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan dua perlakuan dan tiga ulangan. Faktor utama yaitu konsentrasi pupuk hayati dan dosis pupuk ZA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Panjang akar buncis terbaik pada perlakuan B2Z1 (Bioboost 40ml/l dan ZA 7,5 g/tan) dan volume akar buncis terbaik pada perlakuan B1Z2 (Bioboost 20 ml/l dan ZA 15 g/tan), (2) Konsentrasi pupuk hayati Bioboost (B) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman dan (3) Dosis pupuk ZA (Z) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman.
Regenerasi Tanaman Porang (Amarphopalus onchopillus) Secara In Vitro dengan Eksplan Daun Mohammad Nur Khozin; Didik Pudji Restanto
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7319

Abstract

Porang merupakan salah satu komoditas tanaman yang sangat potensial dan prospektif untuk dilakukan pengembangan. Namun dalam kegiatan budidaya masih terkendala dalam penyediaan bibit porang yang kurang sehingga produksi tidak bisa memenuhi permintaan ekspor. sistem regenerasi porang secara in vitro menjadi salah satu alternatif dalam mendukung terhadap upaya produksi bibit porang secara masal serta pemuliaan dengan bioteknologi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah dalam upaya mendapatkan metode regenerasi porang secara in vitro yang optimal, baik melalui jalur organogenesis maupun embriogenesis somatic memakai eksplan daun dan dengan perbedaan konsentrasi dan jenis ZPT. Penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif dan visual. Adapun hasil yang didapatkan perlakuan penggunaan ZPT dengan perlakuan K2 dapat merangsang regenerasi eksplan secara somatik embryogenesis dan pemberian ZPT dengan perlakuan K4 dapat merangsang regenerasi eksplan secara organogenesis dengan kecenderungan terbaik .
Pengaruh Pupuk Kasgot (Bekas Maggot) Magotsuka terhadap Tinggi, Jumlah Daun, Luas Permukaan Daun dan Bobot Basah Tanaman Sawi Hijau (Brassica rapa var. Parachinensis) Muhammad - Fauzi; Luhtfia Hastiani M; Qori Atur Suhada R; Nelis Hernahadini
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7324

Abstract

Pengolahan sampah organik dengan maggot lalat hitam (Black Soldier Fly) telah banyak diminati karena mem-iliki efesiensi penguraian sampah organik lebih tinggi dibandingkan dengan proses composting. Namun, teknologi hayati ini masih menyisakan limbah yang tidak dapat diurai oleh maggot pada sampah organik yang mengandung serat dan lig-nin tinggi yang tentunya masih dapat digunakan sebagai bahan organik untuk pemupukan tanaman yang disebut dengan pupuk bekas maggot (kasgot). Metode penelitian yang digunakan berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) Tunggal yang terdiri dari faktor kosentrasi pupuk kasgot yaitu: 0 gr /3 kg tanah (A) sebagai kontrol, 100 gr/3 kg tanah (B), 200 gr/kg tanah (C), 300 gr/3 kg tanah (D) dan 400 gr/3 kg tanah (E). Perlakuan diulang 3 kali sehingga didapatkan 15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kasgot telah menunjukkan pengaruh sig-nifikan pada tinggi dan bobot basah sawi, namun tidak siginifikan pada jumlah dan luas daun sawi. Kasgot juga mengan-dung populasi bakteri dengan bakteri pelarut fosfat sebesar 5,8 x 107 dan bakteri pemfiksasi nitrogen sebesar 3,1 x 108. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan  bahwa penelitian yang diperoleh adalah pemberian kasgot 100 gr/3 kg tanah (B) memberikan hasil terbaik pada tinggi rata-rata sebesar 38 cm dan bobot basah rata-rata sawi sebesar 220 gr.
Pertumbuhan Anggrek Dendrobium Hibrida pada Kultur Cair dengan Penambahan BA dan NAA Alifatul Aqidah; Parawita Dewanti; Firdha Narulita Alfian
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7112

Abstract

Dendrobium merupakan anggrek yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena ketertarikan dari warna dan bentuk bunga. Permintaan yang tinggi dan ketersediaan yang terbatas sehingga metode kultur in vitro sangat dibutuhkan untuk memperoleh anggrek dengan jumlah banyak dan pertumbuhannya dalam waktu yang singkat. Media MS cair dengan eksplan protocorm like bodies (PLB) dapat digunakan untuk menghasilkan pertumbuhan yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi BA dan NAA terbaik terhadap pertumbuhan PLB pada kultur cair serta hasil PLB terbaik yang disubkultur pada media regenerasi. Bahan tanam menggunakan PLB umur 3 bulan yang ditanam pada media MS cair dengan perlakuan kombinasi BA dan NAA masing-masing pada konsentrasi BA (0 mgL-1, 0.1 mgL-1, 0.2 mgL-1) , NAA (0.5 mgL-1, 1.0 mgL-1, 1.5 mgL-1). Media regenerasi menggunakan MS padat dengan bahan organik 15% air kelapa, 15% ekstrak kentang, 15% ekstrak pisang, 0.2% arang aktif. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi BA dan NAA berpengaruh nyata terhadap jumlah hidup PLB rata-rata terbaik yaitu 85.52% dan panjang PLB rata-rata terbaik yaitu 1.27 gram pada perlakuan 0.2 mgL-1 BA + 1.0 mgL-1 NAA.
Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre-nursery Terhadap Komposisi Media tanam Bilman Wilman Simanihuruk; Herry Gusmara; Siska Ruby P Silitonga
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7337

Abstract

Media tanam merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam tumbuh-kembang bibit kelapa sawit di pre-nursery. Penelitian bertujuan untuk memperoleh komposisi media tanam terbaik bagi pertumbuhan bibit sawit di pre-nursery. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor dan tiga ulangan. Komposisi media tanam terdiri atas 10 perlakuan, yaitu: 100% tanah mineral, 80% tanah mineral + 20% pupuk organik padat (POP) + tanpa sekam padi, 80% tanah mineral + tanpa POP + 20% sekam padi, 60% tanah mineral + 20% POP + 20% sekam padi, 60% tanah mineral + 10% POP + 30% sekam padi, 60% tanah mineral + 30% POP + 10% sekam padi, 60% tanah mineral + 40% POP + tanpa sekam padi, 60% tanah mineral + tanpa P0P + 40% sekam padi, 50% tanah mineral + 50% POP + tanpa sekam padi, dan 50% tanah mineral + tanpa P0P + 50% sekam padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tanah mineral berkisar antara 50 – 80%, dengan campuran POP sebanyak 20-50% dan sekam padi antara nol – 10% memberikan pertumbuhan bibit sawit yang bagus. Pemberian sekam padi di atas 10% dengan tanpa penambahan POP memberikan pertumbuhan bibit sawit yang kurang baik.

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 1 (2023): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 2 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 2 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 1 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2015): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2015): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian More Issue